You do not have javascript enabled in your browser. Please, enable it first in your browser.

e-Jurnal PROTEKSI IV 02 p7-11

Volume IV Issue 2, Juli 2012, page 7-11


ANALISIS BIAYA OPERASIONAL DAN INCOME ANGKUTAN KOTA PALANGKA RAYA DENGAN METODE PACIFIC CONSULTAN INTERNATIONAL (PCI METHOD)
Oleh: Desi Riani dan Raden Haryo Saputra


Abstrak

Pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota Palangka Raya sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah dan pusat pemerintahan  pada saat ini cukup pesat, sehingga menghasilkan suatu pola tata ruang tertentu dan kebergantungan bagian pinggiran yang berkembang terhadap pusat kota dan pusat bisnis yang kemudian menghasilkan pertambahan perjalanan penduduk kota, sehingga membutuhkan jasa transportasi untuk melayaninya. Jasa transportasi yang melayani selama ini adalah angkutan kota jenis mikrolet.

Melalui kajian Metode Pacific Consultan International (PCI Method) dapat dianalisis biaya operasional yang akan menjadi dasar dalam mengkaji tarif penumpang angkutan kota pada masa sekarang apakah masih relevan/sesuai. Biaya operasional yang harus keluarkan oleh pengusaha angkutan kota setiap harinya terdiri atas biaya tetap dan biaya tidak tetap.BOK dan pendapatan per hari berdasarkan rata-rata operasi dan jumlah penumpang untuk masing-masing jalur A: BOK = Rp56.472, income = Rp60.000; jalur B: BOK = Rp48.329, income = Rp48.000; jalur C: BOK = Rp50.683, income = Rp90.000; jalur D: BOK= Rp40.170, income = Rp72.000; jalur E: BOK = Rp53.421, income = Rp72.000; jalur F: BOK= Rp59.812, income = Rp90.000. Jika dilihat dari perbandingan antara BOK dan income, maka dapat dikatakan bahwa tarif yang berlaku saat ini masih sesuai dengan kebutuhan karena sudah memenuhi standar dengan income > 10% BOK.

Kata Kunci: Angkutan Kota, Biaya Operasional dan Tarif.

[Abstract]    [Read Full Text]    [Download]





<<< Back to content(s) list